KH.
Masruri Abdul Mughni yang akrab disapa Abah merupakan sosok Ulama yang
alim, murah senyum, pembawaannya luwes, bijaksana, dan mampu mengatasi
masalah. Dan yang terpenting lagi, sejak kecil sosok Abah ini memiliki
jiwa kepemimpinan dan selalu dituakan di Kampung Benda. KH.Masruri Abdul
Mughni di lahirkan di Desa Benda pada tanggal 23 Juli tahun 1943
merupakan putra nomor 1 (satu) dari 2 (dua) bersaudara hasil buah hati
pasangan H.Abdul Mughni dengan Hj.Mariam, Abah juga merupakan cucu dari
KH.Cholil bin Mahali yang menikah dengan Hj.Azizah.
Pada
tahun 1965, di usia yang ke 22 tahun Abah menikah dengan Hj.Adzkyah bin
KH.Cholil yang waktu itu berusia 18 tahun. Dari hasil pernikahan
tersebut Abah dikaruniai putra berjumlah 10 orang, dan putri berjumlah 7
orang. Pada tahun 1996 , di usia yang ke 48 tahun istri Abah Hj.Adzkyah
meninggal dunia karena menderita sakit tumor payudara. Atas petunjuk
dan do’a restu beberapa para kiayi pada tahun 1999 Abah menikahi
Hj.Musdalifah bin Anas, dari hasil pernikahan yang kedua ini Abah
dikaruniai Putra berjumlah 2 (dua) orang, dan putri berjumlah 2 (dua)
orang. Sehingga pada bulan Desember tahun 2009 ini Abah dikaruniai
putra/putri berjumlah 21 orang, dan cucu berjumlah 21 orang.
Pendidikan
Masa kecil KH.Masruri Abdul Mughni menimba ilmu keagamaan di Pondok Pesantren Al Hikmah yang dikala itu pengasuh pesantrennya adalah kakeknya sendiri yaitu KH.Cholil bin Mahali yang di bantu oleh KH.Suhaemi bin Ghoni (putra kakak KH.Cholil). Pada tahun 1957 sampai dengan tahun 1959 KH.Masruri Abdul Mughni belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan pada KH.Sayuti dan KH.Bisri di Pondok Pesantren Tasik Agung Rembang, merasa sudah cukup belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan di Pon.Pes.Tasik Agung Rembang maka pada tahun 1959 KH.Masruri Abdul Mughni hijrah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang untuk belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaannya kembali hingga pada tahun 1965. Selain itu KH.Masruri Abdul Mughni juga sangat aktif Tabarokan di beberapa Pondok Pesantren di Indonesia, diantaranya adalah Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Masa kecil KH.Masruri Abdul Mughni menimba ilmu keagamaan di Pondok Pesantren Al Hikmah yang dikala itu pengasuh pesantrennya adalah kakeknya sendiri yaitu KH.Cholil bin Mahali yang di bantu oleh KH.Suhaemi bin Ghoni (putra kakak KH.Cholil). Pada tahun 1957 sampai dengan tahun 1959 KH.Masruri Abdul Mughni belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan pada KH.Sayuti dan KH.Bisri di Pondok Pesantren Tasik Agung Rembang, merasa sudah cukup belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan di Pon.Pes.Tasik Agung Rembang maka pada tahun 1959 KH.Masruri Abdul Mughni hijrah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang untuk belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaannya kembali hingga pada tahun 1965. Selain itu KH.Masruri Abdul Mughni juga sangat aktif Tabarokan di beberapa Pondok Pesantren di Indonesia, diantaranya adalah Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Karier
Selain belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan sejak kecil hingga sekarang KH.Masruri Abdul Mughni juga aktif di kegiatan organisasi NU, diantaranya adalah :
Selain belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan sejak kecil hingga sekarang KH.Masruri Abdul Mughni juga aktif di kegiatan organisasi NU, diantaranya adalah :
Pandu Ansor; Kepengurusan IPNU, pada tahun 1959 sampai dengan tahun 1965;
Pengurus NU dari mulai Tingkat Ranting hingga PWNU, dari tahun 1965 sampai dengan tahun 1984; Sebagai Rois Jawa Tengah, sejak tahun 1984 selama 4 (empat) periode berturut-turut, sedangkan masa waktu kepengurusan disetiap periodenya adalah 4-5 tahun;Rois Syurya wilayah Jawa Tengah, sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2011.
Akhir tahun 2011 beliau menghembuskan nafas terakhirnya di Madinnah saat beliau menunaikan ibadah haji.
Pengurus NU dari mulai Tingkat Ranting hingga PWNU, dari tahun 1965 sampai dengan tahun 1984; Sebagai Rois Jawa Tengah, sejak tahun 1984 selama 4 (empat) periode berturut-turut, sedangkan masa waktu kepengurusan disetiap periodenya adalah 4-5 tahun;Rois Syurya wilayah Jawa Tengah, sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2011.
Akhir tahun 2011 beliau menghembuskan nafas terakhirnya di Madinnah saat beliau menunaikan ibadah haji.
0 komentar:
Posting Komentar